Hidup Adalah Perjuangan
Saya Muhammad Dzulfan Fadilah, angkatan 23 Smanda. Meski awalnya ragu, saya berhasil beradaptasi dan meraih prestasi di sekolah favorit ini. Banyak pengalaman berharga yang membentuk semangat dan perjuangan saya untuk masuk perguruan tinggi negeri.
INSPIRASI ALUMNI
Muhammad Dzulfan Fadilah
10/30/20243 min read


Halo Akang/Teteh semua perkenalkan saya Muhammad Dzulfan Fadilah dari angkatan 23. Menjadi salah satu bagian dari Smanda suatu kebanggaan tersendiri bagi saya karena Smanda merupakan sekolah favorit di Kuningan dan dikenal di masyarakat siswanya merupakan siswa-siswi terpilih yang memiliki kemampuan lebih. Sering mendengar mengenai Smanda sempat membuat saya tidak yakin untuk bisa masuk dan beradaptasi di Smanda karena yang ada dipikiran saya pasti memang di Smanda itu isinya orang-orang hebat. Hal tersebut membuat saya membuat keputusan untuk memilih sekolah lain pada seleksi tahap pertama masuk SMA. Padahal, keluarga, guru, dan teman-teman berusaha meyakinkan saya bahwa saya bisa bersaing di Smanda. Pengumuman seleksi tahap pertama tiba dan hasilnya ternyata membuat saya kecewa, saya dinyatakan tidak lolos. Namun, masih ada kesempatan di tahap kedua, disinilah saya memberanikan diri untuk memilih Smanda sebagai pilihan saya. Karena saya berpikir mungkin salah satu kesuksesan juga harus disertai restu keluarga dan saya harus yakin bahwa selagi mau berusaha semuanya pasti bisa saya taklukan. Akhirnya, alhamdulliah saya dinyatakan lolos seleksi dan bergabung menjadi siswa Smanda.
Angkatan saya ini merupakan salah satu angkatan yang memulai pembelajaran saat keadaan covid-19 yang membuat pembelajaran tidak bisa dilakukan secara langsung disekolah, Sehingga kami belajar secara daring yaitu melalui zoom. Pengalaman yang baru melakukan pembelajaran secara daring, mulai dari belajar dengan menatap layar yang sering sekali membuat mata mengantuk, kendala sinyal saat zoom, keterbatasan saat berdiskusi dengan teman, dan lain-lain. Dari kelas 10 tugas di Smanda yang terkenal banyak mulai terasa berdatangan. Saat itu saya mempunyai target minimal masuk 10 besar di kelas sehingga membuat saya selalu berusaha mengerjakan tugas tepat waktu dan aktif saat pembelajaran berlangsung. Hasilnya sedikit kecewa karena di dua semester pertama saya tidak mencapai target 10 besar.
Masuk kelas 11 semester pertama ada kabar gembira, pembelajaran mulai bisa dilakukan secara langsung tetapi hanya 50% dan sisanya daring, eskul dan organisasi pun mulai bisa berjalan. Saya mengikuti salah satu organisasi yaitu MPK, lolos tahap wawancara tahap selanjutnya yaitu latihan kepimimpinan siswa. Dari kegiatan inilah saya merasa bisa mengenal lebih jauh mengenai Smanda. Mulai dari budaya jalan ngincig, panggilan akang teteh yang lebih terasa, menghapal Mars Smanda dan Hymne Smanda. Di kelas 11 juga selain tugas yang semakin terasa lebih banyak, latihan soal dan ulangan pun mulai terasa begitu sulit membuat saya lebih merasakan menjadi salah satu siswa Smanda yang biasanya diceritakan oleh orang lain. Tiba di semester kedua kelas 11 baru mulai merasakan pembelajaran yang sebenarnya karena kebijakan covid-19 sudah mulai longgar. Hal yang tidak terduga juga datang saya mendapatkan hasil yang cukup mengejutkan bisa masuk lima besar di kelas saat kelas 11 ini.
Tidak terasa sudah 2 tahun menjadi siswa Smanda, waktu yang tersisa dikelas 12 hanya sebentar lagi, persiapan masuk ke perguruan tinggi sudah harus sangat dipersiapkan. Menjadi siswa Smanda dengan kebiasaan banyak tugas dan latihan soal yang sulit membuat saya yakin bisa masuk perguruan tinggi negeri. Saat sedang menikmati sekolah yang sebenar lagi dan persiapan masuk perguruan tinggi kabar gembira datang. Saya menjadi salah satu siswa eligible yang membuat saya mendapat kesempatan untuk bisa ikut seleksi dengan jalur prestasi. Namun, karena berada di lingkungan dengan siswa-siswi yang rajin dan penuh ambisi saya juga tidak langsung penuh berharap lolos di seleksi jalur prestasi ini. Saya dan teman-teman tetap belajar mempersiapkan untuk jalur seleksi tes (UTBK). Pengumuman seleksi jalur prestasi tiba tetapi hasilnya saya dinyatakan tidak lolos. Sedikit kecewa tapi karena sudah mempersiapkan untuk ikut seleksi jalut tes saya merasa harus tetap semangat dan alhamdulilah saya bisa masuk ke salah satu perguruan tinggi negeri favorit.
Selesai sudah perjalanan di Smanda, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dan pengalaman yang didapatkan. Sekolah di Smanda membuat saya berpikir bahwa hidup itu menyenangkan saat ada bumbu perjuangan. Dengan adanya mimpi yang tinggi, maka akan menimbulkan perjuangan. Tak ada alasan lain untuk menjadi lemah, masih ada kesempatan untuk menjadi dahsyat, maka dahsyatkanlah dirimu kawan!!
Biodata penulis: Muhammad Dzulfan Fadilah, angkatan : 2023, aktivitas saat ini : Mahasiswa Universitas Padjadjaran, Prodi Agroteknologi